Hakikat Kehidupan
Assalamualaikum. Wr. Wb
Selamat santap sahur teman-teman yang insyaallah dirahmati Allah. Bagaimana kabarnya semuanya? Masih kuat puasakan? Jangan sampe putus ya! Yang semangat dan jangan malas-malasan karena orang ganteng dan orang cantik dilarang keras untuk bermalas-malasan! Jangan tanya dalil ya. Takutnya admin malah baca doa makan terus keterusan sampe imsak. Heheh...
Alhamdulillah pada kesempatan kali ini admin bisa kembali menulis artikel hakikat kehidupan ini yang materi nya didapat dari ceramah Ustadz Adi Hidayat. Jangan heran kalo dari kemaren yang disebut di artikel admin Ustadz Adi Hidayat mulu ya, soalnya admin ngefans banget sama beliau. Tenang aja temen-temen, admin ngefans nya nggak pake fanatik kok, jadi aman dan kagak rusuh. Hehe....,
Temen-temen pernah enggak sih merasa aneh gitu sama idup? Udah lama idup tapi banyak masalah dan kagak bahagia-bahagia. Udah kerja terus banting tulang pagi siang malam tapi nggak kaya-kaya, belajar mati-matian sampe botak tapi kagak maksud-maksud, jomblo terus kagak laku-laku, dan pacaran mulu tapi kagak nikah-nikah. Ngenes kagak tuh? Hahha
Tenang-tenang temen-temen semuanya ya. Insyaallah admin bakalan jelasin sesuatu hal yang teramat penting untuk kita ketahui bersama supaya negara kita ini menjadi aman, nyaman dan tenteram serta temen-temen tidak merasakan kegalauan lagi dalam anugerah kehidupan yang diberikan oleh Tuhan kita ya. Aamiin....
Pada dasarnya setiap orang memiliki alasan dan tujuan. Orang mau makan supaya tidak kelaparan, orang mau belajar supaya dapat ilmu pengetahuan, orang mau bekerja keras supaya cepet kaya dan tidak hidup sengsara, dan seseorang tetap menjomblo karena enggak laku. Hahaah,,, . Jangan kesindir ya, bercanda kok. Tapi kayaknya bener deh. Hehe
Begitulah kehidupan, banyak alasan dan banyak tujuan sehingga banyak pula usaha yang harus dilakukan untuk mewujudkan apa yang dicita-citakan. Namun, (masuk ke materi ya. Konsen nih) banyak sekali dari sebagian dari kita tidak tahu apa sebenarnya alasan dan tujuan kita diberi kehidupan.
Pernahkah teman-teman bertanya mengapa sampai hari ini musuh kalian masih hidup? kenapa masih aja banyak jomblo berkeliaran dan masih terus berburu sampai sekarang? Kenapa mantan kalian masih hidup dan malah tambah ganteng atau tambah cantik aja? Hixhixhix
Pernahkah teman-teman bertanya mengapa sampai hari ini musuh kalian masih hidup? kenapa masih aja banyak jomblo berkeliaran dan masih terus berburu sampai sekarang? Kenapa mantan kalian masih hidup dan malah tambah ganteng atau tambah cantik aja? Hixhixhix
Oke guys. Sebenarnya yang membuat kehidupan kita tidak tenang, galau terus-terusan dan seperti ditimpa hujan masalah yang tak karu-karuan adalah karena kita telah lupa dengan suatu hal.
Lalu apa sebenarnya yang kita lupakan itu sehingga hidup kita terasa berat dan tidak nyaman? Jawabannya adalah karena kita LUPA DENGAN HAKIKAT KEHIDUPAN. Yah, hakikat kehidupan. Hakikat kehidupan lah yang telah kita lupakan sehingga kehidupan kita ini seperti dihujam meteor kegalauan yang turun berbondong-bondong tak terhitung.
Lalu apa sebenarnya yang kita lupakan itu sehingga hidup kita terasa berat dan tidak nyaman? Jawabannya adalah karena kita LUPA DENGAN HAKIKAT KEHIDUPAN. Yah, hakikat kehidupan. Hakikat kehidupan lah yang telah kita lupakan sehingga kehidupan kita ini seperti dihujam meteor kegalauan yang turun berbondong-bondong tak terhitung.
Lantas apa sih Hakikat Kehidupan itu? Apa sih alasan kita diberikan anugerah kehidupan? Apa sih tujuan kita diciptakan? Jawabannya ada pada beberapa ayat Al-Qur'an berikut;
1. Surat Addzariat ayat 56, posisi paling kanan sebelah atas ;
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
"Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku."
(QS. Az-Zariyat 51: Ayat 56)
(QS. Az-Zariyat 51: Ayat 56)
Dari ayat tersebut dapat kita ketahui bersama bahwa tujuan pertama kita diciptakan di dunia ini adalah semata-mata untuk beribadah kepada Tuhan Semesta Alam, Allah SWT.
Jadi jika ada orang yang tidak mau beribadah kepada Allah maka sesungguhnya ia sedang keluar dari fitrah atau nilai penciptaannya, dan mohon maaf ; seakan-akan tidak lagi diakui Oleh Allah sebagai manusia.
Yang artinya kita sebagai umat manusia harus memiliki hubungan yang baik dengan Sang Pencipta (Hablumminallah). Karena jika kita memiliki hubungan yang baik dengan Allah, maka Allah akan mempermudah dan memperbaiki kehidupan kita.
Coba kita cek, pernahkah kita merasa susah mengerjakan suatu hal namun orang lain mudah mengerjakannya? Pernahkah kita merasa tidak begitu dihargai (dicueki) di khalayak ramai tapi orang lain begitu akrab dan begitu mudah untuk mendapatkan perhatian banyak orang dengan mudah dan baik? Padahal mungkin kita lebih pintar, lebih baik lebih ganteng atau lebih cantik, tapi kenapa malah kita yang gagal dan terabaikan.
Coba kita cek, pernahkah kita merasa susah mengerjakan suatu hal namun orang lain mudah mengerjakannya? Pernahkah kita merasa tidak begitu dihargai (dicueki) di khalayak ramai tapi orang lain begitu akrab dan begitu mudah untuk mendapatkan perhatian banyak orang dengan mudah dan baik? Padahal mungkin kita lebih pintar, lebih baik lebih ganteng atau lebih cantik, tapi kenapa malah kita yang gagal dan terabaikan.
Nah, masalahnya bukan pada hal tersebut. Mungkin memang kita lebih pintar, lebih baik, lebih ganteng atau lebih cantik dari mereka. Tapi karena kita tidak memiliki hubungan yang baik dengan Allah, makanya hidup kita terasa sulit dan susah berkepanjangan.
Kebanyakan dari kita pasti akan mendekati seseorang yang punya sesuatu untuk mendapatkan sesuatu bukan? Tapi kenapa tidak mau mendekat kepada Allah? Padahal Allah yang punya segalanya. Punya kekayaan, neraka, surga dan dunia Allah yang punya. Ini yang harus sedikit ditekankan supaya kehidupan kita bisa menjadi lebih baik.
2. Surat Al-Baqoroh ayat 30, posisi paling kiri sebelah atas
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰٓئِكَةِ إِنِّى جَاعِلٌ فِى الْأَرْضِ خَلِيفَةً ۖ قَالُوٓا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَآءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۖ قَالَ إِنِّىٓ أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ
"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, Aku hendak menjadikan khalifah di bumi. Mereka berkata, Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu? Dia berfirman, Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 30)
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 30)
Pada ayat ini dijelaskan pembeda hakikat kehidupan manusia, malaikat, dan jin. Manusia diperintahkan untuk beribadah, malaikat diperintahkan untuk beribadah, dan jin pun diperintahkan untuk beribadah. Tapi manusia diberikan tanggung jawab yang lebih besar, yaitu dijadikan Khalifah di bumi. Khalifah ini bisa berarti pemimpin dan pengganti.
Karena manusia lah yang bisa mengelola dan memanfaatkan hasil bumi, maka sebagai pemimpin manusia harus bisa menghadirkan kebaikan dan kemaslahatan umat.
Sedangkan kehidupan manusia juga silih berganti, generasi yang lama akan digantikan generasi yang baru, dan harus lebih baik dari generasi yang lama.
Maka dari itu kita harus bisa menjadi orang-orang yang baik dan berkualitas serta memiliki visi dan misi untuk keturunan kita supaya kedepannya generasi kita menjadi lebih baik dan lebih baik lagi.
Maka dari itu kita harus bisa menjadi orang-orang yang baik dan berkualitas serta memiliki visi dan misi untuk keturunan kita supaya kedepannya generasi kita menjadi lebih baik dan lebih baik lagi.
Pada Q.S Ali-'imron ayat 35-36 dijelaskan tentang 'imron yang memiliki seorang anak perempuan bernama Maryam. Maryam dididik dengan pendidikan yang luar biasa baik dan kemudian diberikan titipan oleh Allah seorang anak yang menjadi Nabi. Yaitu Nabi Isa A.S. Dari cerita tersebut terjadi kekhalifahan atau pergantian generasi yang lebih baik dan lebih baii lagi.
Dari 'imron yang seorang ayah dan suami yang bertanggung jawab, yang mencari rizky dengan cara yang halal untuk anak istrinya, kemudian memberikan pendidikan yang baik kepada Maryam dengan mencarikannya seorang guru yang baik (Nabi Zakariya) sehingga Maryam menjelma menjadi seorang wanita yang suci dan sholehah. Dan kemudian Maryam yang suci dan sholehah ini diberikan keturunan tanpa disentuh oleh seorang lelaki satupun, yaitu Maryam diberikan seorang anak yang bernama Isa yang baik akhlaknya dan menjadi Nabi dan Rasul utusan Allah.
Dari 'imron yang seorang ayah dan suami yang bertanggung jawab, yang mencari rizky dengan cara yang halal untuk anak istrinya, kemudian memberikan pendidikan yang baik kepada Maryam dengan mencarikannya seorang guru yang baik (Nabi Zakariya) sehingga Maryam menjelma menjadi seorang wanita yang suci dan sholehah. Dan kemudian Maryam yang suci dan sholehah ini diberikan keturunan tanpa disentuh oleh seorang lelaki satupun, yaitu Maryam diberikan seorang anak yang bernama Isa yang baik akhlaknya dan menjadi Nabi dan Rasul utusan Allah.
Sebagai seorang Khalifah, manusia hanya diperkenankan untuk melakukan hal-hal yang baik dan bermanfaat. Yang tidak baik dan tidak bermanfaat tidak diperkenankan oleh Allah untuk dilakukan.
وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِىٓ ءَادَمَ وَحَمَلْنٰهُمْ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنٰهُمْ مِّنَ الطَّيِّبٰتِ وَفَضَّلْنٰهُمْ عَلٰى كَثِيرٍ مِّمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيلًا
"Dan sungguh, Kami telah memuliakan anak-cucu Adam, dan Kami angkut mereka di darat dan di laut, dan Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka di atas banyak makhluk yang Kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna."
(QS. Al-Isra' 17: Ayat 70)
(QS. Al-Isra' 17: Ayat 70)
Sebagai Khalifah di bumi. Kita sebagai Anak cucu Nabi Adam telah di muliakan oleh Allah dengan diberikan banyak kelebihan diatas Mahluk lainnya sehingga kita sebagai menjadi Mahluk yang sempurna. Mata kita telah dimuliakan, kaki tangan kita telah dimuliakan, hati dan pikiran kita telah dimuliakan, seluruh jiwa raga kita telah dimuliakan.
Atas anugerah yang begitu besar tersebut tentunya Allah tidak akan ridho jika kita menggunakan apa yang kita miliki dan kelebihan kita di jalan keburukan dan kemungkaran. Allah tidak akan rela jika apa yang telah Allah berikan kepada kita tidak digunakan di jalan-Nya.
Lantas kenapa hidup kita tidak tenang? Mungkin karena kita telah merendahkan apa yang telah Allah muliakan. Mungkin mata kita telah memandang sesuatu yang haram, mungkin kaki tangan kita telah berjalan di jalan yang salah dan selalu berbuat kebatilan, mungkin hati dan pikiran kita telah kotor memikirkan sesuatu hal yang buruk yang tidak sepatutnya dipikirkan, sehingga hidup kita dibuat susah sedih karena Allah telah murka dengan kita. Astagfirullahal'adziim......
Ketahuilah saudaraku bahwa ketika kita sedang mengerjakan dan berbuat keburukan, maka sesungguhnya kita sedang merendahkan derajat diri kita di hadapan Allah S.W.T.
Demikianlah yang admin dapat sampaikan di artikel hakikat kehidupan ini, kurang lebih nya admin mohon maaf sebesar-besarnya jika ada kesalahan dalam penulisan atau penyampaian materi nya dan atau ada yang jadi sakit hati karena kata-kata admin yang kurang berkenan dihati para pembaca. , semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin...
Lengkapnya bisa kalian tonton Video Ustadz Adi Hidayat tentang Hakikat Kehidupan di youtube ya. Soalnya admin juga mengutip kata-kata ini dari video itu walaupun tidak sepenuhnya. Admin juga berharap sekali agar teman-teman semuanya bisa berubah menjadi lebih baik lagi dan lebih baik lagi supaya dapat mendapatkan kesuksesan dunia akhirat sesuai dengan jalan Allah. Aamiin
Jangan lupa share dan komen artikel ini ya. Karena kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat berharga bagi admin supaya dapat kembali berbagi pengalaman, cerita dan hal-hal yang bermanfaat dengan baik. Jangan lupa baca juga artikel admin yang lain ya. Langsung scroll aja kebawah.
Terimakasih sudah mampir dan membaca artikel admin yang ganteng ini. Hehe . Terimakasih banyak semoga bermanfaat, dan sampai bertemu kembali di artikel berikutnya.
Wassalamualikum. Wr. Wb
Posting Komentar untuk "Hakikat Kehidupan "